Selasa, 27 September 2011

Hatsu Koi part 1

Judul                     : Hatsu Koi (Part 1)
Tokoh                    : Yamada Ryousuke as Yamada Ryosuke
Chinen Yuuri
Aoi kujyou (OC)
Kawaguchi Hanika (OC)
Oguri Shun
Mungkin nanti ada beberapa tokoh yang muncul.
Pengarang cerita      : Fanny Setiawati
Penulis                   : Fanny Setiawati
Alur                       : Campuran

Harap maklum jika cerita ini sungguh kurang bisa di mengerti. Karena saya baru pertama kali membuat cerita seperti ini.
 Terima kasih.
Sebelum baca nyanyi dulu boleh. . hahah :D
Hey! Say! JUMP
Aishiteru
bibitto
ai ga ai ga zenshin hashitte
dakishimetai yo kimi wo
marugoto ai wo ai wo
zonbun ni douzo
kimi dake ni imasugu

musubareru unmeitte kou iu no
nanka wakarunda
(saa) omoumama egaite iko
(sou) mirai made aishiteru

kokoro ga
ai de ai de manpai ni natte
dakishimetai yo kimi wo
mogitate ai wo ai wo zonbunni douzo
kimidake ni mukauyo

te wo tsunagu “ondo” itoshii yo
zettai hanasanai
(saa) sodatetekou bainishite
(sou) mirai goto aishiteru


Aoi berdiri di depan jendela kelas yang berada di lantai tiga dengan rasa tidak percaya dan juga sedih, jelas sekali tergambar di raut wajahnya. Tanpa sadar ia telah meneteskan air mata. Ia menangis melihat kejadian itu. Lalu ia berlari sekencang mungkin. Dan sampai akhirnya ia berhenti di depan kelas di lantai dua itu, lalu ia duduk sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya itu.
`benarkah apa yang kulihat tadi?’ kata Aoi dalam hati, ia mulai menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, lalu menagis .


``hey Aoi`` kata Chinen dengan senyum yang sangat mempesona itu, sambil berlari menghampiri Aoi yang sedang duduk di bangku kantin sekolah. Lalu Chinen duduk di sebelah Aoi yang sedang meminum jus jeruknya itu.
Chinen Yuuri adalah sahabat Aoi sejak mereka berada di taman kanak-kanak.
``hey chi, bagaimana dengan tugas kelompok kita?`` kata Aoi sambil mengguncang lengan Chinen.
Rencananya mereka akan mengerjakannya sendiri-sendiri , jika sudah selesai baru akan di gabungkan tugasnya menjadi satu.
``ah aku lupa `` ucap Chinen sambil memengang dahinya.
``bagaimana kau ini. Ayo kita kerjakan nanti setelah pulang sekolah, mau tidak?`` tanya Aoi lalu kembali meminum jusnya
``baiklah. Sebentar. . .  mengerjakan di rumah siapa?`` tanya Chinen sambil menatap Aoi.
``terserah kau saja``jawab Aoi lalu melanjutkan minumnya.
``baiklah, kalau begitu di rumahmu saja ya``kata Chinen sambil tersenyum
``ya sudah``kata Aoi yang sudah menghabiskan minumannya itu, lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju kelas.
``oi, tunggu`` panggil Chinen pada Aoi yang sudah sedikit jauh dari tempat yang Chinen duduki.
Lalu Chinen dan Aoi berjalan bersama menuju ruang kelas mereka. Aoi dan Chinen satu kelas.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ

``hahaha..``suara tertawa seseorang yang sangat di kenal sekali di kuping Aoi ini, yaitu suara Yamada Ryosuke yang berjalan bersama teman-temannya yang memasuki ruang kelas . Membuat Aoi melihatnya.
``wooo`` kata Chinen sedikit berteriak. Membuat Aoi menengok ke arah Chinen, lalu memukul lengan Chinen yang hampir saja menunjuk sosok Ryosuke itu, jika tidak di halangi, teman-teman yang ada di kelas pasti akan bertanya-tanya mengapa Chinen menunjuk Ryosuke.
``Chi`` kata Aoi sedikit membentak, dan melotot kepada Chinen yang baru sadar apa yang akan dia lakukan tadi.
``e~ maaf maaf`` kata Chinen meminta maaf.
Yamada Ryosuke adalah laki-laki yang di sukai Aoi, sejak Aoi masuk SMA. Baru 3 bulan ini mereka menjadi anak SMA. Sosok Yamada Ryosuke sangat di kenal sekali di sekolah ini karena parasnya yang tampan dan juga gayanya yang keren itu, juga baik kepada semua orang. Mungkin karena itu hampir seisi perempuan di sekolah ini menyukainya, termasuk juga Aoi.
Aoi tidak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Maka bisa di bilang ini adalah cinta pertamanya.
Bel yang bertanda pelajaran akan segera di mulaipun berbunyi. Seluruh murid yang bersekolah disini, segera masuk ke ruang kelasnya masing-masing. Pelajaran pun di mulai.
Chinen mengangkat sebelah alis matanya, Chinen terlihat bingung melihat sahabatnya yang tersenyum-senyum sendiri. Lalu Chinen mengarahkan pandangannya sama seperti yang di lihat Aoi.
``pantas saja tersenyum sendiri``kata Chinen sedikit pelan karena saat ini sedang belajar, lalu melanjutkan memerhatikan guru. Ternyata Aoi sedang menatap Ryosuke yang sedang memerhatikan guru.
Karena terbawa terlalu dalam kekaguman paras tampan Ryosuke , Aoi jadi tidak merhatikan Oguri sensei sedang menerangkan.
``tampan sekali``kata Aoi kagum
``siapa yang tampan KUJYOU AOI?`` suara yang cukup membuat Aoi kaget setengah mati. Lalu Aoi melihat ke arah suara itu ternyata di depannya sudah ada gurunya.
``ah. . .  Oguri sensei``kata Aoi sedikit tersenyum.
``bisa saya lanjutkan pelajaran hari ini, Kujyou-san?`` tanya Oguri sensei dengan senyuman, lalu berubah senyuman itu menjadi sesuatu yang mengerikan yaitu tatapan yang seram. Kowai..
``i. . i. . iya sensei``kata Aoi sedikit terbata-bata setelah melihat tatapan senseinya itu.
``baiklah, perhatikan saya``kata Oguri sensei lalu memukul meja Aoi. Membuat Aoi dan teman-teman sekelasnya kaget. Lalu Aoi sedikit menunduk karena malu. Teman-temannya yang lain hanya tertawa-tawa kecil.
`huaaaaaa. . .  malu sekali aku, ryo lihat tidak ya? Ya pasti lihatlah . aduuuh maluuuu~` kata Aoi dalam hati yang hanya menekan-nekan pensil mekaniknya ke atas kertas bukunya itu.
ㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇㅇ

Bel yang yang menandai jika sudah waktunya istirahatpun berbunyi. Waktunya para murid untuk beristirahat, dan makan siang.
Aoi dan Chinen selalu mendatangi kelas kosong untuk bisa memakan bekal dan bercerita, agar tidak ada yang tau pembicaraan mereka.
``aku malu sekali Chi~`` kata Aoi yang tengah bermalas-malasan memakan bekal makan siangnya.
``kau menjadi malu seperti ini juga karna perbuatanmu sendirikan. itadakimasu``kata Chinen lalu memakan bekalnya.
``iya sih, oh iya bagaimana tadi ryo? Pasti juga menertawakan aku``kata Aoi yang lemas
``wahh kau salah besar Aoi``kata Chinen yang berhenti memakan bekalnya.
``hah? Lalu dia?`` tanya Aoi penasaran.
``dia..``
``iya dia?`` kata Aoi bingung
``dia hanya tersenyum, lalu~`` kata Chinen sedikit menunduk
``lalu?``
``lalu tertawa``kata Chinen segera melihat wajah sahabatnya itu lalu di ikuti dengan tawa yang membuat Aoi memasang wajah malas.
``dasar, kau ini jangan menipuku seperti itu, membuatku terlihat seperti orang bodoh saja`` kata Aoi lalu mendorong bahu Chinen.
``hahahahaha wajahmu serius sekali Aoi`` Kata Chinen dengan tertawa yang terbahak-bahak.
Setelah menghabiskan bekal, mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Setelah bel berbunyi yang menandakan pelajaran akan di lanjutkan kembali, seluruh murid masuk kembali ke dalam ruang kelas masing-masing. Pelajaran pun di mulai.
`ah~ ah kenapa dia tertawa~?` rengek Aoi dalam hati sambil menatap Ryo. Lalu Aoi segera mengalihkan pandangannya keluar jendela, ketika Ryo menatapnya.
`masihkan dia menatapku?`kata Aoi dalam hati, lalu kembali menatap Ryosuke yang ternyata tidak menatapnya lagi. Kali ini dia tidak terlihat Oguri sensei jika sedang menatap Ryosuke, jadi terlihat pasti terkena omelan yang lebih dari pada yang sebelumnya.
Pelajaranpun selesai, bel yang menandai pelajaran hari ini telah selesai pun berbunyi. Saatnya seluruh murid di sekolah ini untuk pulang ke rumah masing-masing.
Hari ini Aoi dan Chinen akan mengerjakan tugas di rumah Aoi, seperti yang di rencanakan tadi pagi oleh mereka.
Di kelas ini hanya ada Chinen, Aoi dan juga Ryosuke. Keberadaan Ryosuke di kelas membuat Aoi tidak banyak bicara pada Chinen.
``ayo cepat Aoi!``ajak Chinen agak memaksa sambil sedikit mendorong bahu Aoi lalu berjalan menuju pintu kelas
``a. . iya Chi tunggu sebentar`` kata Aoi
``Ryo kami duluan ya``kata Chinen ketika melewati meja Ryosuke.
``iya Chi, hati-hati ya`` kata ryosuke lalu tersenyum
``iya``kata Chinen.
Lalu Aoi beranjak dari tempat duduknya setelah selesai memasukan buku-bukunya ke dalam tas. Lalu berjalan menghampiri Chinen.
``Aoi sombong sekali tidak berpamitan denganku``kata Ryosuke , membuat Aoi berhenti, dan mungkin sekarang Aoi mematung mendengar perkataan Ryosuke tadi.
Hati Aoi berdebar sangat cepat sekali , dia tidak menyangka Ryosuke akan mengatakan sesuatu. Karena semenjak pertama kali sekolah, ini adalah kedua kalinya Ryosuke mengatakan sesuatu pada Aoi, pertama kali saat mereka berkenalan. Karena Aoi sangat pendiam sekali jika di kelas, jarang sekali berbicara dengan teman-temannya, kecuali jika dengan Chinen.
Chinen pun kaget mendengar perkataan Ryosuke tadi.
Aoi akhirnya pun menengok ke arah Ryosuke, lalu tersenyum.
``oh, ma. . ma. . af ya. Aku pulang duluan ya Ryosuke`` kata Aoi yang tadinya sedikit terbata-bata tapi selanjutnya tidak.
``hati-hati ya``kata Ryosuke sambil tersenyum.
Setelah Aoi melihat senyuman itu, Aoi segera berjalan menghampiri Chinen. Mungkin saat ini hati Aoi sedang berbunga-bunga, karena kejadian tadi. Mungkin hatinya meleleh seperti mentega yang di lelehkan,  hanya  karena orang yang ia sukai mengatakan sesuatu dan juga tersenyum kepadanya.
Setelah itu Aoi dan Chinen berjalan meninggalkan ruang kelas. Aoi menahan tawanya sejak di depan pintu kelas. Setelah mereka berada di lantai dua. Aoi segera mengeluarkan isi hatinya itu.
``huaaaaaaaa. . .  kau dengarkan tadi dia mengatakan apa?``kata Aoi berteriak sambil berloncat-loncat kecil.
``iya aku dengar Aoi``kata Chinen sambil tersenyum.
``aku senang sekali``kata Aoi sambil berputar seperti layaknya penari balet saja.
``hey, akhiri kesenangan ini , kita harus mengerjakan tugaskan?``kata Chinen menghentikan tari putaran tubuh ala Aoi itu.
``oh iya``kata Aoi teringat tugas kelompok mereka.
Baru saja berjalan satu langkah, Aoi teringat sesuatu.
``Chi, sepertinya tugas yang akan kita kerjakan tertinggal di kelas. Hehehe`` kata Aoi sedikit tersenyum bersalah.
``ya sudah cepat ambil ya! Aku akan menunggu di depan gerbang saja``kata Chinen lalu berjalan menjauhi Aoi.
``baiklah, tunggu sebentar ya``kata Aoi lalu berlari menuju kelasnya lagi.
``dia masih di kelas tidak ya?`` kata Aoi sambil tersenyum sendiri lalu diikuti dengan tawa kecil.
Sesampainya di dekat kelas Aoi mendengar sesuatu. Lalu Aoi mencoba melihat ke dalam kelas dengan berdiri di depan jendela.
Aoi berdiri di depan jendela kelas yang berada di lantai tiga dengan rasa tidak percaya dan juga sedih, jelas sekali tergambar di raut wajahnya. Tanpa sadar ia telah meneteskan air mata. Ia menangis melihat kejadian itu. Lalu ia berlari sekencang mungkin. Dan sampai akhirnya ia berhenti di depan kelas di lantai dua itu, lalu ia duduk sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya itu.
`benarkah apa yang kulihat tadi?’ kata Aoi dalam hati, ia mulai menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, lalu menangis.

Ber~ sambung~. . .

Aragaki Yui
Heavenly Days
  aruki tsukarete suwarikon de tohou ni kurete
kanawanai yume “unmei” toka futari nara ieta
kaisatsuguchi de ienakatta iitakatta
“arigatou”tte kotoba wa tabun
“sayonara” yorimo kanashii kotoba ni omouno

heavenly days
umaku waraeteta kana
saigo no kiss scene furueru kimi no te mo
nigi renakatta namida sae ochi nakatta
hitori pocchi ni nari imasara afuredasuyo


Terima kasih sudah mau membaca cerita yang saya buat. Mungkin sedikit aneh. Mohon maaf bila cerita ini kurang bagus ya. Hehehe karena saya baru pertama kali membuatnya.
tapi kayanya memang kurang bagus ya~ . . . XO
Mohon kritik dan sarannya.

Jika komen , terima kasih banyak.
jika tidak komen , ya sudah biarkan.
Jika suka , terima kasih banyak.
jika tidak suka, ya sudah biarkan.
Hahaha  XD